Tidak seperti biasanya Jurusan Hukum Ekonomi Syariah secara simultan terus melaksanakan Seminar Proposal Skripsi Mahasiswa. Tidak kurang 40 mahasiswa sejak tahun 2017 ini secara bertahap terus mengikuti seminar proposal skripsi, artinya setiap minggunya 10 mahasiswa per-gelombangnya mengikuti seminar. Ini angka yang tinggi dari biasanya, terlepas jika nantinya ada yang gugur ketika seminar, ungkap Noviandy, M. Hum (Koordinator Seminar Proposal Skripsi Jurusan Hukum Ekonomi Syariah)
Pada tahun sebelumnya, Kita (Jurusan Hukum Ekonomi Syariah-Red) sempat kehabisan kuota anggaran pelaksanaan seminar, semenjak itu ada beberapa gelombang yang tertunda secara administrasi—walaupun begitu pelaksanaan seminar tetap kita laksanakan. Mungkin hal ini juga menjadi pemicu mahasiswa tingkat akhir dalam mengikuti seminar proposal skripsi ini, sambung Saifuddin, MA (Sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah)
Dari pantauan kami ada beberapa hal menarik dalam pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi kali ini. Mahasiswa terlihat lebih siap—kesiapan mereka dituntut ketika harus menghadirkan slide show dalam bentuk power poin ketika melakukan presentasi proposal mereka. Hal ini mengingatkan mereka, seakan kami sedang presentasi dalam sebuah forum besar, ungkap Ariansyah (Peserta Seminar Proposal).
Hal menarik lainya adalah banyak kajian baru, mulai tahun ini kajian tentang Fiqh Lingkungan, Anti Korupsi, penggunaan tekhnologi mulai muncul kepermukaan. Kajian-kajian tersebut tidak hanya dibahas secara hukum peserta seminar, namun juga dikaji secara adat dan kebudayaan, mashlahah, da n lain sebagainya. Kami melihat ini adalah kajian-kajian yang menarik, proses diskusi dalam seminar proposal pun terlihat mereka sangat antusias untuk meneliti masalah yang baru seperti ini. Kajian seperti ini sangat dipengaruhi oleh matakuliah baru, yang berasal dari hasil workshop tahun 2015, Anizar, MA (Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah)