Kota Langsa (Fasya)- Dosen Fasya (M. Anzaikhan) menjadi pemateri pada acara Pendidikan Politik Kandidat Caleg Perempuan Tahun 2024 Bertempat di Kantor Kesbangpol Aceh di Tamiang. Rabu, 26/07/2023)

Ungkap Bapak Anzaikhan Acara tersebut bertemakan “Suara Politik Perempuan Aceh 2024.” Acara digelar di Best Cafee Aceh Tamiang yang berlangsung pada hari Rabu 26 Juli 2023. Pada kesempatan tersebut, Anzaikhan memaparkan materi yang berjudul “Masalah Perempuan dalam Demokrasi”. Adapun tujuan kegiatan itu adalah untuk meningkatkan minat kandidat caleg perempuan sekaligus memperkokoh kualitas mereka menghadapi pemilu 2024 memdatang.

Kegiatan edukatif yang dihadiri puluhan peserta tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan lagu Indonesia Raya. Saat mengisi materi, Anzaikhan dipanelkan dengan dosen UNSAM dan Aktivis Politik Perempuan asal Langsa. Perwakilan kandidat caleg perempuan juga variatif, ada dari Partai Aceh, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan partai nasional lainnya. Usia peserta juga terdiri dari kalangan ibu-ibu dan remaja milenial.

Pada paparannya, Anzaikhan menyebutkan ada 5 permasalahan perempuan dalam demokrasi, diantaranya; Pertama, aspek formal. Adalah sebuah kendala dimana perempuan khususnya di Aceh tidak leluasa dalam mengembangkan karir politiknya. Perempuan dianggap tabu dalam politik, bahkan banyak aturan-aturan yang menghambat untuk itu. Salah satunya adalah fatwa segelintir tokoh yang mengharamkan perempuan menjadi pemimpin.

Kedua, aspek beban rumah tangga. Adalah kondisi perempuan dimana identitasnya sebagai seorang isteri atau ibu tidak bisa dilepaskan. Perempuan, sesibuk apapun di luar, urusan rumah tangga tetap akan terpikirkan. Realitas ini membuat mereka akan terbebani jika ingin fokus pada dimensi politik. Apalagi jika pihak keluarga khususnya suami tidak mensuportnya dalam berbagai sector. Ketiga, aspek psikologis. Perempuan secara harfiah memiliki psikologi yang lebih rapuh dibanding laki-laki. Apalagi panggung politis yang cenderung keras dan kerap terjadi perselisihan. Perempuan yang tidak kuat, tentu akan mundur di tengah kontestasi apalgi jika situasi semakin panas dan mencekam.

Kelima, aspek ngopi. Adalah sebuah kebiasaan di Aceh yang sangat familiar untuk mendukung proses pemenangan. Warung kopi menjadi pusat diskusi dan deal-dealan dalam berpolitik. Masalahnya, perempuan Aceh secara kuantitas jarang duduk ngopi. Andaipun jika ada, maka tidak bisa totalitas seperti kaum adam. Ngopi malam misalnya, perempuan Aceh akan semakin miring status sosialnya jika bergabung dengan lelaki di malam hari.

Menyikapi semua itu, Anzaikhan menyarankan bagi perempuan untuk memperkuat jaringan politis, menegosiasikan peran ganda (seorang politikus dan seorang ibu rumah tangga), mempersiapkan mental psikologis, mengubah persepsi negative masyarakat, membuat acara ngopi syariat, dan tidak menerima dan menyebarkan berita hoaks sembarangan.

https://104.248.21.95/ - https://209.38.204.175/ - https://64.227.125.16/ - https://167.172.110.26/ - https://207.154.253.121/ - https://206.189.232.55/ - https://142.93.112.97/ - https://142.93.127.212/ - https://198.211.102.54/ - https://104.131.186.161/ - https://143.110.216.198/ - https://165.232.108.129/ - https://165.232.32.130/ - https://178.128.235.2/ - https://142.93.154.216/ - https://143.198.41.128/ - https://165.22.225.75/ - https://146.190.242.104/ - https://138.197.130.20/ - https://165.22.227.83/ - https://139.59.127.156/ - https://64.227.121.159/ - https://159.203.42.126/ - https://134.122.42.197/ - https://165.227.35.254/ - https://146.190.246.45/ - https://138.197.166.122/ - https://165.22.83.164/ - https://134.122.28.134/ - https://134.122.45.49/ - https://159.203.46.253/ - https://138.197.166.156/ - https://138.197.141.26/ - https://159.203.39.11/
  • https://simpeg.usk.ac.id/new/produk/gacor/