Seri Shariah Issues in Discussion: Pakar Hadits IAIN Langsa Analisis Perbedaan Riwayat Hadis tentang Azan Langsa,

Jum'at, 21 Februari 2025- Diskusi akademik berseri "Shariah Issues in Discussion" kembali digelar di Ruang Rapat Fakultas Syariah IAIN Langsa. Tema kali ini adalah: "Hadis-Hadis tentang Azan: Pembacaan Fiqh, dan Kontestasi Ideologis". Diskusi ini berlangsung pada Jum'at, 21 Februari 2025 dari pukul 14.30 sampai waktu Ashar. Acara ini menghadirkan Dr. Asrar Mabrur Faza, MA, sebagai pemateri utama, membahas perbedaan riwayat hadis tentang azan di antara kelompok Sunni dan Syiah. Diskusi berlangsung dari pukul 14.30 hingga waktu Ashar dan dihadiri oleh akademisi dari Fakultas Syariah serta Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Langsa yang tertarik pada kajian hadis dan fiqh lintas mazhab. Dalam paparan utama, Dr. Asrar Mabrur Faza mengulas bagaimana perbedaan bacaan azan terjadi dan bagaimana faktor ideologis memengaruhi riwayat-riwayat yang berkembang. Pembahasan mencakup perbedaan antara riwayat Imam Malik dalam Muwatta' dan riwayat dari Syiah dalam Wasa’il al-Syi’ah. Salah satu fokus utama adalah praktik tatswib dalam mazhab Syafi’i yang menambahkan lafal As-Shalatu Khairun Minan Naum dalam azan Subuh, sebagaimana tercatat dalam Mugni al-Muhtaj dan Sunan Abi Dawud. Diskusi semakin menarik saat menyentuh bagaimana infiltrasi kepentingan politik turut berperan dalam perbedaan ini, khususnya dalam riwayat yang berkaitan dengan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu. Meskipun diskusi awalnya dibangun dalam kerangka fiqh, sulit untuk mengabaikan sentimen politik, terutama diskusi yang dibangun oleh kelompok Syiah. Dapat dikatakan argumen kelompok Syiah telah dipengaruhi oleh kepentingan non-ilmiah dan dalam hal ini menjadi condong ke konstruksi politis. Hal ini dapat dimaklumi karena pendekatan politik merupakan bagian dari prinsip penting dalam ajaran Syiah. Sesi diskusi diakhiri dengan tanya jawab yang interaktif, di mana peserta menggali lebih dalam mengenai kritik rawi serta implikasi kontemporer dari perbedaan ini. Acara ini diharapkan dapat membuka wawasan peserta mengenai pentingnya memahami perbedaan dalam Islam secara akademik dan objektif.